Farmasi UGM – Outcome Based Education atau yang biasa dikenal dengan OBE merupakan kebijakan akademik terbaru yang diterapkan oleh UGM yang telah disesuaikan dengan standar internasional. Melalui kebijakan tersebut diharapkan UGM mampu mencetak lulusan yang kompeten di bidangnya masing-masing. Sesuai dengan visi Prodi Magister Manajemen Farmasi Sains dan Teknologi, Dekan Farmasi menekankan pentingnya inovasi kurikulum yang dapat menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0.
Pada workshop yang merupakan rangkaian kegiatan reorientasi kurikulum Prodi Magister Manajemen Farmasi Sains dan Teknologi tersebut, Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) UGM yang diwakili oleh Dr. Irwan Endrayanto Aluicius, S.Si., M.Sc. sebagai narasumber mensosialisasikan aplikasi OBE dalam penyusunan kurikulum saat ini.
Dalam kesempatan tersebut, Irwan menerangkan bahwa untuk mencapai kompetensi yang diinginkan, OBE harus memperhatikan empat elemen utama yaitu plan, do, check, dan act. Unsur-unsur inilah yang kemudian menjadi dasar bagi Fakultas Farmasi untuk menerapkan kurikulum baru.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Farmasi UGM, Dr. Triana Hertiani, M.si., Apt. mengungkapkan bahwa dalam upaya menyiapkan lulusan yang adaptif, Fakultas Farmasi UGM menerapkan kurikulum S2 yang menekankan fleksibilitas kepada mahasiswa berupa mata kuliah pilihan yang porsinya cukup besar. (Yeny/ Humas FA)